Akhirnya yang ditunggu tunggu datang juga, deklarasi PKB untuk Ahok-Djarot, hal ini justru sangat berpengaruh dan mempunyai perang penting bagi Ahok Djarot nantinya, selain mendapatkan dukungan NU dan PKB hal ini juga membuktikan bahwa AHok malahan mendapatkan dukungan dari Partai ISLAM Besar dan Ormas Islam yang Besar meskipun dituduhkan sebagai penista agama, hal ini juga semakin memperkuat bahwa status Ahok sebagai penista agama hanyalah politisasi belaka, buktinya sudah jelas, PKB, PPP BERSATU, DAN NU mendukung Ahok dan ahok bahkan menang dalam pilkada DKI putaran pertama, meskipun didera fitnah dan kasus buatan yang mana menyebut Ahok adalah Penista agama,
Bergabungnya PKB Ini tentu akan membuat Sandiaga Dan Anies kecewa, karena daridulu mereka menyebut tahu isi dalam hati PKB, nyatanya adalah PKB Join Ahok Djarot dan ini tentu membuat mereka sakit hati dan semakiini memperkecil peluang mereka untuk menang pilkada DKI, karena semua ulah politik dan tentunya kemuakan penduduk Jakarta terhadap isu isu SARA yang memang digunakan menyereang Ahok dari awal Pilkada DKI bahkan sampai saat ini hingga berujung ditangkapnya para tersangka makar yang tentunya akan memafaatkan situasi panas ini untuk gulingkan pemerintah juga, simak bagaimana dukungan PKB ini memang membuat semuanya clear dan tentu alasannya membuat kita semua paham, mana pemimpin atau tokoh yang pantas untuk didukung, jika anda masih membenci Ahok, mungkin anda adalah salah satu korban berita berita palsu yang tentunya anda termakan oleh hal itu, silahkan tanyakan pada diri anda sendidri, Pantaskan kamu membenci Ahok ??? simak dukugan PKG untuk Ahok pada putaran ke-2 dibawah ini
DPW PKB DKI Jakarta mendeklarasi dukungan mereka pada pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat. Dalam deklarasinya, Ketua DPW PKB DKI Hasbiallah Ilyas mengibaratkan kepala daerah selayaknya sopir mobil.
"Kita sebagai kader PKB yang bentar lagi akan ada Pilkada DKI, pemilihan calon gubernur dan calon wakil gubernur. Sedikit cerita, tadi saya jalan dari Pulomas ke Ragunan itu nyasar-nyasar karena sopir saya baru, nggak tahu tuh dia jalan ke Ragunan. Kalau gubernur baru nggak tahu juga jalanan. Jadi kita cari sopir itu yang sudah paten sudah mengerti. Kalau sopir saya yang lama, jalan sampai lubang semut juga tahu," kata Hasbi dalam sambutannya di acara Isra Mi'raj PKB sekaligus deklarasi di GOR Ragunan, Jakarta Selatan, Minggu (9/4/2017).
Hasbi mengingatkan pada kader PKB DKI agar tidak main-main dalam memilih pemimpin untuk Jakarta. Karena, Jakarta merupakan miniatur dan barometer Indonesia. Dia juga mengimbau kepada para kader agar senantiasa menjaga ajaran Islam.
"Nggak boleh Jakarta ini buat main-main. Yang lebih dari itu, kultur Islam ahlisunnah waljamaah kita harus kita jaga, bukan Islam yang keras, yang mengganggap dirinya benar. Jakarta ini miniatur, barometer Indonesia. Wajib hukumnya Jakarta dipegang oleh ahlisunnah waljamaah. Pak Djarot ini orang NU asli, dia datang ke pengajian bukan cuma di Pilkada. Waktu jadi Wakil Gubernur sering keliling sama PKB, itu tanda beliau menghormati kami kaum nadliyin dan PKB," papar Hasbi.
"Jakarta jangan sampai seperti Suriah, Yaman dan wilayah konflik lain karena menganggap benar sendiri. Kita ini Islam yang tengah, yang nggak pernah caci orang lain," lanjutnya.
Di depan kader PKB, Hasbi mengingatkan bahwa Rasullulah diutus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak manusia. Karena itu, sebagai umat Islam, ujar Hasbi, para kader PKB harus senantiasa mengikuti akhlak yang diajarkan oleh Rasullulah, salah satunya adalah memaafkan orang yang sudah berbuat zalim. Bahkan, Hasbi menyebut bahwa Djarot sudah pernah mencontohkan akhlak yang diajarkan Rasullulah saat dirinya coba diusir saat datang ke Masjid At-Tin.
"Yang harus kita sadari, Rasullulah diutus untuk menyempurnakan akhlak. Islam intinya kemanusian, tidak menghina orang lain. Kalau mengaku Islam, lihat bagaimana akhlaknya. Kita harus maafkan orang yang menzalimi kita. Pak Djarot pernah diusir di salah satu masjid, pas saya tanya bagaimana dia diusir, dia bilang saya sudah maafkan. Itu akhlak Rasullulah," ujar anggota DPRD DKI ini.
Ada harapan dari Hasbi kepada Djarot bila dia dan Ahok kembali diamatkan oleh warga DKI untuk memimpin Jakarta. Hasbi ingin Jakarta menjadi barometer Islam sunnah waljamaah.
"Kepentingan PKB cuma satu, kuatnya Islam sunnah waljamaah di Jakarta yang mulai tergerus. Moga-moga di Jakarta Selatan Pak Djarot bisa menang," tutup Hasbi. [dtk]
Nah Lho, Peta kekuatan akhirnya sudah jelas, dan tentunya kini tinggal ulah para relawan yang akan terus gabung atau membelot yang harus diwaspadai, dan hal inilah juga yang akan dimanfaatkan oleh semua pihak dan seluruh gerilyawan untuk mengambil hati para pendukung lawan,, siapkah Anda Untuk menyambut PILKADA 19 April mendaatang..... ??? rinj
Bergabungnya PKB Ini tentu akan membuat Sandiaga Dan Anies kecewa, karena daridulu mereka menyebut tahu isi dalam hati PKB, nyatanya adalah PKB Join Ahok Djarot dan ini tentu membuat mereka sakit hati dan semakiini memperkecil peluang mereka untuk menang pilkada DKI, karena semua ulah politik dan tentunya kemuakan penduduk Jakarta terhadap isu isu SARA yang memang digunakan menyereang Ahok dari awal Pilkada DKI bahkan sampai saat ini hingga berujung ditangkapnya para tersangka makar yang tentunya akan memafaatkan situasi panas ini untuk gulingkan pemerintah juga, simak bagaimana dukungan PKB ini memang membuat semuanya clear dan tentu alasannya membuat kita semua paham, mana pemimpin atau tokoh yang pantas untuk didukung, jika anda masih membenci Ahok, mungkin anda adalah salah satu korban berita berita palsu yang tentunya anda termakan oleh hal itu, silahkan tanyakan pada diri anda sendidri, Pantaskan kamu membenci Ahok ??? simak dukugan PKG untuk Ahok pada putaran ke-2 dibawah ini
DPW PKB DKI Jakarta mendeklarasi dukungan mereka pada pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat. Dalam deklarasinya, Ketua DPW PKB DKI Hasbiallah Ilyas mengibaratkan kepala daerah selayaknya sopir mobil.
"Kita sebagai kader PKB yang bentar lagi akan ada Pilkada DKI, pemilihan calon gubernur dan calon wakil gubernur. Sedikit cerita, tadi saya jalan dari Pulomas ke Ragunan itu nyasar-nyasar karena sopir saya baru, nggak tahu tuh dia jalan ke Ragunan. Kalau gubernur baru nggak tahu juga jalanan. Jadi kita cari sopir itu yang sudah paten sudah mengerti. Kalau sopir saya yang lama, jalan sampai lubang semut juga tahu," kata Hasbi dalam sambutannya di acara Isra Mi'raj PKB sekaligus deklarasi di GOR Ragunan, Jakarta Selatan, Minggu (9/4/2017).
Hasbi mengingatkan pada kader PKB DKI agar tidak main-main dalam memilih pemimpin untuk Jakarta. Karena, Jakarta merupakan miniatur dan barometer Indonesia. Dia juga mengimbau kepada para kader agar senantiasa menjaga ajaran Islam.
"Nggak boleh Jakarta ini buat main-main. Yang lebih dari itu, kultur Islam ahlisunnah waljamaah kita harus kita jaga, bukan Islam yang keras, yang mengganggap dirinya benar. Jakarta ini miniatur, barometer Indonesia. Wajib hukumnya Jakarta dipegang oleh ahlisunnah waljamaah. Pak Djarot ini orang NU asli, dia datang ke pengajian bukan cuma di Pilkada. Waktu jadi Wakil Gubernur sering keliling sama PKB, itu tanda beliau menghormati kami kaum nadliyin dan PKB," papar Hasbi.
"Jakarta jangan sampai seperti Suriah, Yaman dan wilayah konflik lain karena menganggap benar sendiri. Kita ini Islam yang tengah, yang nggak pernah caci orang lain," lanjutnya.
Di depan kader PKB, Hasbi mengingatkan bahwa Rasullulah diutus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak manusia. Karena itu, sebagai umat Islam, ujar Hasbi, para kader PKB harus senantiasa mengikuti akhlak yang diajarkan oleh Rasullulah, salah satunya adalah memaafkan orang yang sudah berbuat zalim. Bahkan, Hasbi menyebut bahwa Djarot sudah pernah mencontohkan akhlak yang diajarkan Rasullulah saat dirinya coba diusir saat datang ke Masjid At-Tin.
"Yang harus kita sadari, Rasullulah diutus untuk menyempurnakan akhlak. Islam intinya kemanusian, tidak menghina orang lain. Kalau mengaku Islam, lihat bagaimana akhlaknya. Kita harus maafkan orang yang menzalimi kita. Pak Djarot pernah diusir di salah satu masjid, pas saya tanya bagaimana dia diusir, dia bilang saya sudah maafkan. Itu akhlak Rasullulah," ujar anggota DPRD DKI ini.
Ada harapan dari Hasbi kepada Djarot bila dia dan Ahok kembali diamatkan oleh warga DKI untuk memimpin Jakarta. Hasbi ingin Jakarta menjadi barometer Islam sunnah waljamaah.
"Kepentingan PKB cuma satu, kuatnya Islam sunnah waljamaah di Jakarta yang mulai tergerus. Moga-moga di Jakarta Selatan Pak Djarot bisa menang," tutup Hasbi. [dtk]
Nah Lho, Peta kekuatan akhirnya sudah jelas, dan tentunya kini tinggal ulah para relawan yang akan terus gabung atau membelot yang harus diwaspadai, dan hal inilah juga yang akan dimanfaatkan oleh semua pihak dan seluruh gerilyawan untuk mengambil hati para pendukung lawan,, siapkah Anda Untuk menyambut PILKADA 19 April mendaatang..... ??? rinj
Labels:
politik
Thanks for reading Tolak Jakarta Disuriahkan - PKB Deklarasikan Dukungan Untuk Ahok-Djarot. Please share...!
0 Comment for "Tolak Jakarta Disuriahkan - PKB Deklarasikan Dukungan Untuk Ahok-Djarot"