Mbah Fanani, 19 tahun bertapa di Jalan Raya Dieng, RT 1 RW 1, Desa Diengkulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dikenal sebagai sosok pria misterius. Sebab, dia tidak pernah bicara sama sekali dan hingga kini belum ada yang mengetahui asal usul, maksud, serta tujuan dirinya bertapa.
Mbah Fanani bertapa di sebuah tenda kecil depan rumah warga. Di menghabiskan waktu belasan tahun di dalam tenda tanpa beraktivitas apa pun. Pria yang memiliki usia sekitar 60 tahun itu, kebal dengan dinginnya udara Dieng. Meskipun panas terik, hujan badai Mbah Fanani tidak pernah sekali pun terlihat beranjak dari tendanya tersebut. Dia hanya diam, duduk sembari berselimut kain hitam.
Akan tetapi dengan kebiasaan dan keanehannya itu, Mbah Fanani dianggap memiliki kesaktian oleh banyak orang. Terbukti dengan setiap harinya banyak tamu yang selalu mengunjungi Mbah Fanani dengan tujuan yang berbeda-beda. Bahkan, warga setempat mengungkapkan bahwa tamu pria yang mempunyai rambut gimbal hingga bermeter-meter itu datang dari kalangan habib dan ustaz.
"Yang saya heran banyak orang yang datang dari berbagai daerah yang datang ke Mbah Fanani, mulai dari habib-habib, ustaz, anak-anak pondok pesantren, orang biasa ngga tahu mau ngapain," kata Narti (36) salah seorang warga yang rumahnya seberang tenda Mbah Fanani, saat ditemui baru-baru ini.
Entah siapa Mbah Fanani ini sehingga bisa menyedot perhatian orang-orang yang mengunjunginya. Yang pasti para tamu atau pun warga sekitar percaya kalau Mbah Fanani memiliki kesaktian. Berikut kesaktian Mbah Fanani yang diungkap warga:
5 Kesaktian Mbah Fanani yang dipercayai orang-orang;
1. Mbah Fanani pernah ditemui di Makkah
Percaya atau tidak, banyak orang meyakini kesaktian Mbah Fanani. Salah satu cerita disampaikan oleh Taifin, ketua RT 1/RW 1 Desa Diengkulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Dia bersama istrinya menceritakan Mbah Fanani pernah ditemui di Makkah, Arab Saudi, oleh seorang warga Banjarnegara.
"Pernah ada yang ketemu Mbah Fanani di Makkah. Waktu itu cleaning service Ka'bah yang ketemu, kebetulan dia itu orang Banjarnegara. Katanya pas dia ngepel lantai sekitar Ka'bah ketemu dan kenalan. Dia ngaku namanya Mbah Fanani dan tinggal di Dieng. Nah pas si cleaning service pulang kampung, dia ke sini nyari Mbah Fanani terus pas ditemuin katanya emang benar dia (Mbah Fanani) yang waktu di Makkah ketemu," kata Taifin.
Warga pun kemudian merasa heran mendengar pengakuan tersebut. Sebab, selama ini Mbah Fanani diketahui hanya berdiam diri di tenda dan tak pernah terlihat pergi ke mana pun. Jangankan ke Makkah, sepengetahuan dia, Mbah Fanani 19 tahun tidak pernah keluar dari tenda.
"Memang kalau secara logika itu sulit untuk dipercaya. Tapi kenyataannya ada yang ngaku begitu dan sampai datang ke sini," ujar Taifin.
Hingga kini belum diketahui secara pasti asal usul Mbah Fanani. Namun, ada beberapa orang yang mengaku keluarga dan menyebut bahwa dia berasal dari Cirebon, Jawa Barat.
2. Setiap masuk waktu salat, Mbah Fanani menghilang dari tenda
Bicara soal hal mistis maupun gaib bisa percaya atau tidak. Konon dia tidak pernah ada di tendanya saat masuk waktu salat lima waktu.
"Kalau pas salat 5 waktu, Mbah Fanani juga enggak pernah ada di tendanya. Dia hilang enggak tahu ke mana," kata istri Taifin, Ketua RT 1/RW 1, Desa Diengkulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Soal adanya pengakuan dari berbagai pihak soal kesaktian Mbah Fanani, Taifin tidak pernah menyangkalnya. Namun, dia percaya semua ketentuan sudah diatur oleh Allah S.W.T.
"Dibilang sakti ya sakti, bukti kesaktiannya yang bisa dilihat oleh mata yaitu belasan tahun hidup di tenda terpal enggak pakai alas. Kehujanan, kepanasan, padahal dingin banget di sini, dia bisa bertahan. Mungkin kalau orang kaya kita, sebulan sudah meninggal. Itulah yang bisa dilihat saktinya. Kalau yang lainnya bisa mendatangkan rezeki atau jodoh atau yang lainnya, kurang tahu. Yang merasakan yang suka datang. Kalau warga sini, percaya enggak percaya. Saya mah wallahualam," kata Taifin.
Mbah Fanani sudah bertapa selama 19 tahun di Jalan Raya Dieng, RT 1/RW 1, Desa Diengkulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Dalam menjalani ritual bertapa, Mbah Fanani tetap makan dan minum seperti biasa. Makanan setiap hari diberikan oleh warga yang rumahnya berada di belakang tenda Mbah Fanani.
Hingga kini belum diketahui secara pasti asal usul Mbah Fanani. Namun, ada beberapa orang yang mengaku keluarga dan menyebut bahwa dia berasal dari Cirebon, Jawa Barat.
3. Tenda Mbah Fanani dilempar botol minum, pelakunya kecelakaan
Berbagai cerita diungkapkan beberapa saksi soal kelebihan Mbah Fanani memang sulit dipercaya. Namun, meski demikian, warga Dieng menegaskan semua cerita itu tanpa rekayasa. Entah kebetulan atau pun tidak, cerita di balik mistis sosok Mbah Fanani diungkap oleh Narti (36), warga yang rumahnya berada di depan tenda Mbah Fanani.
Menurut Narti, dulu pernah ada orang dari melempar botol minuman ke depan tenda Mbah Fanani dari dalam mobil. Tak lama setelahnya, mobil itu kecelakaan.
"Pernah ada orang ngelempar botol air mineral ke depan tenda Mbah Fanani, terus pas di perjalanan, orang itu katanya ngerasa gelap, enggak bisa lihat apa-apa, dan akhirnya kecelakaan," kata Narti saat ditemui beberapa waktu lalu.
Selain itu, lanjut Narti, ada sebuah mobil yang bannya bocor, tiba-tiba ban itu melayang di atas tenda Mbah Fanani. Warga yang menyaksikan berteriak karena menduga ban tersebut akan jatuh tepat ke atas tenda Mbah Fanani.
"Tapi ternyata ban itu melewati tendanya Mbah Fanani, semua yang melihat takut kalau bakal kena Mbah," tuturnya.
Warga pun dibuat heran saat ban tersebut bisa melewati tenda Mbah Fanani. Padahal jika dilihat arah jatuhnya ban, sudah pasti menimpa tenda Mbah Fanani.
4. Mbah Fanani bisa rasakan aura negatif para tamu
Mbah Fanani sosok orang terbilang unik. Sebab, selama 19 tahun dia hanya diam tak pernah berkomunikasi apapun. Dari keunikan itu, malah banyak orang berdatangan menemuinya. Tapi ternyata, tidak semua orang yang bisa masuk ke dalam tenda untuk menemuinya.
Bukan karena dia menakutkan atau menyeramkan, konon dia bisa merasakan jika orang yang datang bertujuan tidak baik. Mbah Fanani akan mengusir dengan kode lambaian tangan atau jarinya. Namun apa bila batinnya merasa orang tersebut baik, maka Mbah Fanani pun akan mengajak masuk dengan lambaian jarinya pula.
"Dia tahu kalau kira-kira orang yang datang tujuannya enggak baik, Mbah Fanani pasti enggak mau (ditemui) dan ngusir," kata Narti (36) warga sekitar, saat ditemui beberapa hari lalu.
Tak hanya itu, warga sekitar pun tidak semua bisa mendekatinya. Mbah Fanani pernah menolak beberapa warga dianggap kurang pas di hatinya, ketika akan memberi makan atau membersihkan tendanya.
"Bukan cuma tamu, sama warga di sini juga ada yang enggak mau kalau dikasih makan atau bersihin tendanya. Yang setiap hari ngasih ya ibu Uripah, yang punya rumah belakang tendanya," ujar Narti.
Bahkan, jika Mbah Fanani tidak ikhlas, setiap tamu yang berkunjung lalu meminta foto maka hasilnya tidak terlihat.
"Kalau enggak ikhlas foto juga enggak kelihatan. Saya sering lihat tamu foto tapi hasilnya enggak ada. Sering saya lihat begitu," kata Widodo (55), salah seorang warga.
Bicara soal hal mistis maupun gaib bisa percaya atau tidak. Konon dia tidak pernah ada di tendanya saat masuk waktu salat lima waktu.
"Kalau pas salat 5 waktu, Mbah Fanani juga enggak pernah ada di tendanya. Dia hilang enggak tahu ke mana," kata istri Taifin, Ketua RT 1/RW 1, Desa Diengkulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Soal adanya pengakuan dari berbagai pihak soal kesaktian Mbah Fanani, Taifin tidak pernah menyangkalnya. Namun, dia percaya semua ketentuan sudah diatur oleh Allah S.W.T.
"Dibilang sakti ya sakti, bukti kesaktiannya yang bisa dilihat oleh mata yaitu belasan tahun hidup di tenda terpal enggak pakai alas. Kehujanan, kepanasan, padahal dingin banget di sini, dia bisa bertahan. Mungkin kalau orang kaya kita, sebulan sudah meninggal. Itulah yang bisa dilihat saktinya. Kalau yang lainnya bisa mendatangkan rezeki atau jodoh atau yang lainnya, kurang tahu. Yang merasakan yang suka datang. Kalau warga sini, percaya enggak percaya. Saya mah wallahualam," kata Taifin.
Mbah Fanani sudah bertapa selama 19 tahun di Jalan Raya Dieng, RT 1/RW 1, Desa Diengkulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Dalam menjalani ritual bertapa, Mbah Fanani tetap makan dan minum seperti biasa. Makanan setiap hari diberikan oleh warga yang rumahnya berada di belakang tenda Mbah Fanani.
Hingga kini belum diketahui secara pasti asal usul Mbah Fanani. Namun, ada beberapa orang yang mengaku keluarga dan menyebut bahwa dia berasal dari Cirebon, Jawa Barat.
3. Tenda Mbah Fanani dilempar botol minum, pelakunya kecelakaan
Berbagai cerita diungkapkan beberapa saksi soal kelebihan Mbah Fanani memang sulit dipercaya. Namun, meski demikian, warga Dieng menegaskan semua cerita itu tanpa rekayasa. Entah kebetulan atau pun tidak, cerita di balik mistis sosok Mbah Fanani diungkap oleh Narti (36), warga yang rumahnya berada di depan tenda Mbah Fanani.
Menurut Narti, dulu pernah ada orang dari melempar botol minuman ke depan tenda Mbah Fanani dari dalam mobil. Tak lama setelahnya, mobil itu kecelakaan.
"Pernah ada orang ngelempar botol air mineral ke depan tenda Mbah Fanani, terus pas di perjalanan, orang itu katanya ngerasa gelap, enggak bisa lihat apa-apa, dan akhirnya kecelakaan," kata Narti saat ditemui beberapa waktu lalu.
Selain itu, lanjut Narti, ada sebuah mobil yang bannya bocor, tiba-tiba ban itu melayang di atas tenda Mbah Fanani. Warga yang menyaksikan berteriak karena menduga ban tersebut akan jatuh tepat ke atas tenda Mbah Fanani.
"Tapi ternyata ban itu melewati tendanya Mbah Fanani, semua yang melihat takut kalau bakal kena Mbah," tuturnya.
Warga pun dibuat heran saat ban tersebut bisa melewati tenda Mbah Fanani. Padahal jika dilihat arah jatuhnya ban, sudah pasti menimpa tenda Mbah Fanani.
4. Mbah Fanani bisa rasakan aura negatif para tamu
Mbah Fanani sosok orang terbilang unik. Sebab, selama 19 tahun dia hanya diam tak pernah berkomunikasi apapun. Dari keunikan itu, malah banyak orang berdatangan menemuinya. Tapi ternyata, tidak semua orang yang bisa masuk ke dalam tenda untuk menemuinya.
Bukan karena dia menakutkan atau menyeramkan, konon dia bisa merasakan jika orang yang datang bertujuan tidak baik. Mbah Fanani akan mengusir dengan kode lambaian tangan atau jarinya. Namun apa bila batinnya merasa orang tersebut baik, maka Mbah Fanani pun akan mengajak masuk dengan lambaian jarinya pula.
"Dia tahu kalau kira-kira orang yang datang tujuannya enggak baik, Mbah Fanani pasti enggak mau (ditemui) dan ngusir," kata Narti (36) warga sekitar, saat ditemui beberapa hari lalu.
Tak hanya itu, warga sekitar pun tidak semua bisa mendekatinya. Mbah Fanani pernah menolak beberapa warga dianggap kurang pas di hatinya, ketika akan memberi makan atau membersihkan tendanya.
"Bukan cuma tamu, sama warga di sini juga ada yang enggak mau kalau dikasih makan atau bersihin tendanya. Yang setiap hari ngasih ya ibu Uripah, yang punya rumah belakang tendanya," ujar Narti.
Bahkan, jika Mbah Fanani tidak ikhlas, setiap tamu yang berkunjung lalu meminta foto maka hasilnya tidak terlihat.
"Kalau enggak ikhlas foto juga enggak kelihatan. Saya sering lihat tamu foto tapi hasilnya enggak ada. Sering saya lihat begitu," kata Widodo (55), salah seorang warga.
5. Banyak orang sowan ke Mbah Fanani minta nomor togel hingga jodoh
Keberadaan Mbah Fanani yang bertapa di Jalan Raya Dieng, RT 1/RW 1, Desa Diengkulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, membuat banyak orang dari berbagai daerah berdatangan. Pria yang tak pernah bicara itu dianggap memiliki kesaktian dan kemampuan di luar akal manusia.
Seperti yang diungkapkan Widodo (55) salah satu warga setempat. Dia menceritakan, dulu kakak perempuannya pernah kehilangan kalung saat bertani di ladang. Lalu dia mendatangi Mbah Fanani menceritakan kejadian yang dialaminya dan berharap kalungnya bisa ditemukan.
"Waktu itu, mbak saya pernah kalungnya hilang di ladang, terus dia datang ke Mbah Fanani minta tolong. Eh besoknya tiba-tiba kalung itu ketemu," kata Widodo saat ditemui pekan lalu.
Selain itu, Widodo pernah mencoba datang ke Mbah Fanani meminta nomor togel. Namun saat itu Mbah Fanani hanya menunjuk ke luar.
"Saya juga pernah minta rezeki, saya bilang 'Mbah, saya minta rizki, minta nomor', tapi dia nunjuk ke luar pas ada mobil lewat. Saya pikir apa nomor mobil yang lewat atau saya suruh keluar. Tapi saya lihat mobil udah jauh," ujarnya.
baca juga;[Utusan Ke-9 Setelah Nabi Adam,SEMAR Sang Pembawa Ajaran Langit]
Meskipun tidak mengetahui pasti tujuan tamu yang datang ke Mbah Fanani, namun dari pengamatan Widodo, dia menduga mereka datang sama seperti dirinya, yaitu meminta rizki atau pun jodoh.
baca juga;[Kasus Pecalang Dengan Abdulah Terlibat Saling Pukul di Hari Raya Nyepi]
"Paling yang pada datang juga sama, minta jodoh juga mungkin. Beberapa hari lalu malah ada cewek pakai baju seksi terus dandanan menor datang. Saya rasa cewek nakal, datang ke si Mbah. Udah gitu lama banget, ada kali sejam enggak keluar-keluar. Saya juga sempat heran itu cewek kok lama, terus minta pemuda intip dia ngapain, eh ternyata enggak ngapa-ngapain. Mungkin minta jodoh kali hehe," ucap Widodo sambil berseloroh.
baca juga;
[Terkuak Rahasia Rakyat Nusantara Dari Hindu Menjadi Muslim,Rasulullah Adalah Nabi yang Dinantikan Ribuan Tahun Oleh Umat Hindu]
[8 Agama Asli Indonesia Tak Pernah Diakui oleh Pemerintah]Dipercaya atau tidak Mbah Fanani konon bisa membantu kesulitan dan permintaan tamu. Oleh karena selama 19 tahun tenda Mbah Fanani tak pernah sepi dari pengunjung.
baca juga;
[Rahasia di Balik Lapindo,Tersirat Prediksi Brawijiyo-Kalijogo-Noyogenggong Sebagai Awal Kebangkitan Nusantara]
Labels:
berita,
fakta unik,
spiritual
Thanks for reading Mbah Fanani 19 Tahun Bertapa di Dieng, Berikut Kelinuwihan Daya Batin dan Kemisteriusanya. Please share...!
0 Comment for "Mbah Fanani 19 Tahun Bertapa di Dieng, Berikut Kelinuwihan Daya Batin dan Kemisteriusanya"