Powered by Blogger.

CB Blogger Lab

PEMBACA

JASA SEO CB

Ribuan Kiriman Bunga dan Pesan Cinta untuk Ahok Menuai Perhatian Dunia Dan Media-media Internasional

Ribuan Kiriman Bunga dan Pesan Cinta untuk Ahok Menuai Perhatian Dunia Dan Media-media Internasional



Warga masih berdatangan dan berswafoto dengan latar belakang karangan bunga untuk Ahok.


Jakarta - Rangkaian karangan bunga dari pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang memenuhi halaman Balai Kota ternyata tak hanya menarik perhatian para pencari berita di Tanah Air. Keberadaan tanda cinta itu pun tak luput dari sorotan para pewarta asing.

Sejumlah media Asia hingga Amerika pun mengangkat pemberitaan terkait karangan bunga untuk Ahok yang disertai ucapan-ucapan lucu itu.


Dalam artikel berjudul "More than a thousand turn up at Indonesia's City Hall to pay tribute to Ahok", media Singapura Straits Times edisi Selasa, 26 April 2017 menuliskan pemberitaan ratusan karangan bunga untuk pasangan Ahok-Djarot Saiful memenuhi
Balai Kota.

Melalui artikel berjudul "Indonesia: Governor Ahok gets rockstar treatment with flowers and trophies", Asia Correspondent mengangkat berita karangan bunga itu, termasuk hashtag#GombalinAhok yang menjadi viral di media sosial.

Dalam tulisan "A Torrent of Love And Flower Arrangements Flood City Hall For Ahok", media Amerika Vice menuliskan bahwa Ahok seperti rockstar alias bintang rock dalam tur terakhir, sehingga para penggemarnya mengirimkan bunga dan pesan cinta untuk dia ke Balai Kota.

Sementara media Filipina, Coconut, mengangkat peristiwa itu dalam "After election loss, City Hall flooded with flower boards and Ahok mobbed by fans expressing thanks and sympathy".

Pengiriman karangan dan buket bunga untuk Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat dilaporkan masih terus mengalir. Bahkan, hingga Kamis pagi jumlahnya membeludak hampir tiga kali lipat.

"Sampai saat tadi pagi (jumlahnya) 2.700," ujar Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri, Mawardi kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (27/4/2017).

Namun, menurut Mawardi, hingga Kamis siang, karangan dan buket bunga masih terus berdatangan ke Balai Kota. lip6
Tanggapan Fadli Zon Yang Kekki Gara-gara Dapati Karangan Bunga 'Nyasar’ ke Gedung DPR

Tanggapan Fadli Zon Yang Kekki Gara-gara Dapati Karangan Bunga 'Nyasar’ ke Gedung DPR

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon
Sedang heboh-hebohnya karangan bunga yang dikirim ke Balai Kota, ada satu yang mampir ke kantor Wakil Rakyat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Bunga tersebut ditujukan untuk Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon. Tidak ada nama pengirim terpampang di karangan bunga tersebut. Hanya tertulis, Tim Pencitraan.
Di karangan bunga bercorak hitam, merah, putih, dan kuning itu tertulis kalimat “Dear Bapak Fadli Zon, Mohon titip bunga di sini ya!! Karena Balai Kota sudah penuh.”
Karangan bunga tersebut masih terkait dengan maraknya kiriman karangan bunga yang ditujukan untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat pasca.
Fadli kemudian mengunggah foto karangan bunga yang ditujukan untuknya itu ke akun Twitter-nya, @fadlizon.
Lewat unggahan tersebut, Fadli mengucap terima kasih sekaligus mempertanyakan sosok di balik pengirim karangan bunga tersebut.
“Kepada Tim Pencitraan, saya ucapkan terima masih atas kiriman karangan bunganya untuk saya ke DPR, siapakah Tim Pencitraan?” tulisnya, Sabtu, 29 April 2017.
Tidak sampai di situ, Fadli kemudian melanjutkan cuitannya dengan pernyataan yang terkesan menyindir pasangan Ahok-Djarot yang kalah dalam pilkada DKI, dan sempat diterpa rumor melakukan kecurangan yakni membagikan paket sembako untuk meraih suara di sejumlah wilayah menjelang pencoblosan 19 April lalu.
“Daripada kirim karangan bunga, saya sarankan kirim saja sembako, lebih bermanfaat seperti sembako beberapa hari sebelum pilkada, bisa ribuan paket sembako,” cuitnya.
Sebelumnya, Fadli juga mengungkapkan pernyataan kontroversial terkait membanjirnya rangkaian bunga yang mengalir untuk Ahok-Djarot di Balai Kota. Ia mengatakan bahwa fenomena tersebut adalah pencitraan murahan.
“Saya rasa masyarakat sudah tahulah. Itu bisa bukan efek positif yang didapat, tapi efek negatif, apalagi kalau ketahuan sumbernya itu-itu juga. Jadi pencitraan murahan,” kata Fadli di gedung MUI, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (26/4/2017).
Hingga total karangan bunga yang sudah ada di Balai Kota mencapai 3.500 lebih. Karangan-karangan bunga tersebut dikirimkan oleh simpatisan Ahok-Djarot sebagai wujud ungkapan terima kasih sekaligus dukungan. JP
Seorang Marrisa haque Yang Bergelar Doktor dan Professor bunyani Kok Bisa Tertipu Media Hoax?

Seorang Marrisa haque Yang Bergelar Doktor dan Professor bunyani Kok Bisa Tertipu Media Hoax?




Lagi-lagi Dr. Hj Marissa Haque membuat kehebohan di jagad twitter. Kali ini karena Ia mengunggah sebuah berita dari situs abal-abal yang mencomot nama CNN Indonesia. Judul berita itu panjang sekali “Tertipu Hutang Karangan Bunga Untuk Ahok 1,3 Miliar : Pemilik Lucky Florist, Feriyanto (32) Mengaku Kecewa Karangan Bunga Yang Dipesan Tapi Belum Dibayar Lunas, Dia Menegaskan Akan Menempuh Jalur Hukum Tim Ahok yang Ditagih Hutang Malah Mengancam Keluarganya”.
Dari segi tampilan saja, berita itu sudah kelihatan abal-abalnya. Bandingkan dengan tampilan asli CNN Indonesia berikut ini :

Kedua, dari judulnya saja sudah tidak memenuhi kaidah jurnalistik. Mana ada judul media sebesar CNN ditulis sepanjang itu? Tentu netizen jadi mempertanyakan bagaimana mungkin Marissa Haque yang selalu bangga dengan pendidikan tingginya (S3 dan punya gelar sarjana dari beberapa disiplin ilmu) bisa demikian mudahnya tertipu? Diunggah pula di akun pribadinya. Yang membuat saya heran juga, apakah kalimat “lebih baik untuk anak yatim/sosial daripada dibuat bunga untuk Ahok” sudah menjadi template nyinyiran kubu yang berseberangan dengan Ahok?

Pihak Lucky Florist sendiri sampai membuat klarifikasi di akun Instagram mereka untuk menegaskan bahwa berita yang disebarkan Marissa itu salah. Mereka menjelaskan pesanan-pesanan yang masuk sudah dibayar lunas dan yang memesan bukan satu orang, melainkan banyak orang baik dari Jakarta, luar Jakarta, sampai luar negeri. Lagipula sebetulnya sudah banyak juga media yang mewawancarai beberapa penjual toko bunga di Jakarta dan mereka semua mengatakan bahwa karangan bunga untuk Ahok-Djarot itu yang memesan memang berbagai elemen masyarakat, bukan settingan kubu Ahok seperti yang dituduhkan selama ini.






Ada pula Buni Yani yang bersitegang dengan Profesor Yusuf L. Henuk, profesor pertanian dari Universitas Sumatera Utara (USU). Ia mengecap Prof. Yusuf kampungan dan menantangnya membuktikan kemampuan sebagai akademisi. Komentar Prof Yusuf tentang kasus hukumnya dan juga kasus hukum Ahok dipandang tidak karena semata karena Prof Yusuf orang pertanian. Lah memangnya kalau sekedar berkomentar harus menjadi ahli dalam suatu bidang? Kecuali kalau kapasitasnya sebagai saksi ahli baru hal itu dilakukan. Prof Yusuf berkomentar sebagai seorang warga biasa, bukan berbicara secara keilmuan. Lah kalau logika yang sama harusnya Buni Yani juga tidak berhak mengatakan Ahok menista agama karena Ia sendiri bukan ahli agama bukan?



Entahlah Marissa dan Buni Yani ini sedang memberikan gambaran apa atas sebagian kelompok masyarakat yang memiliki pendidikan tinggi. Dalam pandangan kita secara umum tentu kita berpikir bahwa masyarakat yang berpendidikan tinggi tidak akan mudah termakan hoax atau juga tidak akan mudah mempersoalkan hal remeh.

Dalam psikologis masyarakat kita, mereka yang berpendidikan tinggi ataupun memiliki profesi seperti dosen dipandang sebagai intelektual dan orang yang layak dihormati. Sehingga banyak masyarakat yang percaya begitu saja dengan apapun yang orang berpendidikan tinggi katakan. Buni Yani menyandang gelar master dan sebelumnya adalah seorang dosen, Marissa Haque juga punya sederet gelar yang kadang membuat kita ternganga dan membatin “nggak capek apa ya sekolahnya?“.

Dunia digital telah menghadirkan platform media sosial yang memungkinkan orang satu sama lain saling berinteraksi dan berkomentar meski tak mengenal satu sama lain. Dalam ranah kebebasan berdemokrasi sah-sah saja orang berpendapat asalkan tidak melanggar hukum ataupun menyinggung SARA. Misalkan Prof. Yusuf punya pendapat atas kasus Buni Yani dan Ahok, itu haknya berkomentar. Buni Yani tidak boleh marah apalagi sampai menuduhnya kampungan karena menuliskan gelarnya di media sosial. Gelar memang tidak harus ditampilkan di media sosial, namun jika orang ingin menuliskannya tentu sah-sah saja asalkan Ia siap dengan konsekuensinya dan tidak sensitif jika ada pihak lain yang menilai kepantasan antara gelar dan perilaku seseorang di media sosialnya.

Misalnya Prof. Yusuf, Ia menampilkan identitasnya sebagai dosen. Tutur katanya pun terkesan terpelajar. Isi cuitannya juga masuk akal. Tidak ada yang bertentangan dengan gelar yang Ia tuliskan di situ. Berbeda ketika Marissa menuliskan gelar Doktornya di akun twitternya namun Ia ternyata mengunggah berita yang jelas-jelas hoax maka netizen pun menanyakan “kok Doktor begitu saja tidak bisa membedakan mana hoax dan tidak?“. Kita bertanggungjawab dengan apa identitas dan citra yang ingin kita tampilkan di media sosial. Kalaupun Buni Yani tidak suka dengan apa yang Prof Yusuf katakan maka twitter sesungguhnya sudah menyediakan fitur block ataumute. Tidak perlu kemudian sampai mengampung-ngampungkan orang lain yang bahkan tidak menunjukkan tanda-tanda yang bersangkutan bersifat seperti itu. Jangan malah bersikap seperti orang tidak mengenyam pendidikan. seword

Inilah Barang Bukti Pornografi Firza Husein Yang Tidak Bisa Di Elakkan Kebenarannya


Kasus chat seks dan pornografi yang menyeret nama pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan seorang perempuan bernama Firza Husein, tinggal menunggu waktu untuk diungkap tuntas. Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengatakan, kasus itu mirip dengan yang pernah dialami penyanyi Ariel Peterpan, sehingga mudah ditangani dan dapat dibuktikan.

"Itu tidak sulit. Hampir sama dengan kasus Ariel. Ada ahli yang menangani secara scientific investigation. Kita siap hingga nanti tidak bisa dibantah," kata Iriawan di Jakarta Utara kala itu, Minggu, 5 Februari 2017.

Kasus video porno Ariel muncul pertama kali pada 22 Mei 2010. Kasus itu membuat Ariel diseret ke meja hijau dan dijatuhi hukuman penjara 3,5 tahun.

Hingga kini, Kapolda Metro Jaya telah mengumpulkan sejumlah bukti untuk mengungkap kasus tersebut. Hanya saja, salah satu terlapor, yakni Rizieq Shihab belum memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa.

Rizieq Shihab sebelumnya telah membantah kebenaran video yang memuat chat seks tersebut. "Menyangkut video yang beredar, saya dari FPI dan GNPF MUI hanya bisa mengatakan video yang beredar itu semuanya fitnah. Dan itu merupakan ujian dari perjuangan kita," kata Rizieq di Polda Metro Jaya, Sudirman, Jakarta Selatan, pada 1 Februari 2017.

Bantahan yang sama juga disampaikan Firza Husein. Wanita tersebut bahkan menyebut telah menjadi korban fitnah dalam kasus chat seks tersebut.
Salinan chat seks yang diduga melibatkan Rizieq Shihab dengan Firza Husein tersebar luas di dunia maya.

Berikut kondisi terkini dan upaya polisi mengungkap kasus chat seks yang melibatkan Rizieq Shihab dan Firza Husein.

Barang Bukti Identik

Polda Metro Jaya telah menyita sejumlah barang bukti dari rumah rumah Firza Husein. Barang bukti tersebut identik dengan gambar yang ada dalam foto tak senonoh, yang sempat viral di media sosial.

Beberapa barang bukti itu antara lain TV dan lantai.
"Kan sudah nyebar tuh di medsos. TV-nya jelas (sama), lantainya jelas. Harusnya begitu kan (tidak bisa mengelak)," kata Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu 26 April 2017.

Dengan barang bukti tersebut, Firza kemungkinan sulit mengelak bahwa perempuan dalam foto tak senonoh itu adalah dirinya.

Sebelumnya, Firza tak pernah mengakui bahwa foto di chat seks yang sempat viral itu adalah dirinya. Namun Iriawan menegaskan, kepolisian tidak mengejar pengakuan dalam menyidik kasus.
16 Lekuk Tubuh

Seperti dalam kasus Ariel, Polda Metro Jaya akan mengungkap kasus chat seks yang diduga melibatkan Firza Husein dengan Rizieq Shihab dengan menyamakan lekuk tubuh yang ada di dalah foto dengan lekuk tubuh diduga pelaku.

Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengatakan, ada 16 lekuk tubuh yang tak bisa dimungkiri untuk membuktikan kasus tersebut, meski pelaku tidak mengaku.

"Ariel kan tidak ngaku. Ini kan dari suara itu ada, lekuk-lekuk tubuh ada, 16 lekuk tubuh yang tak bisa dimungkiri dengan tubuh Firza Husein dalam kasus ini. Nanti kita akan periksa dengan dokter forensik," ucap Iriawan, Rabu 26 April 2017.

Iriawan menyatakan, Polda Metro memiliki ahli fotografi forensik dan ahli kedokteran yang dapat mempelajari lekuk-lekuk tubuh, dan menyesuaikannya dengan gambar dan aslinya.
"Untuk itu, mari kita tunggu tim sedang bekerja. Untuk memastikan saudari Firza Husein yang ada di video yang beredar atau bukan," ucap Iriawan.

Firza Membantah

Firza Husein sejak jauh-jauh hari mengatakan bahwa wanita yang ada dalam foto porno itu bukan dirinya. Dia juga mengatakan menjadi korban fitnah dalam kasus chat seks ini.
Namun Kapolda Iriawan heran dengan pernyataan tersebut.

"Sekarang begini saja, ibu difitnah sama orang, marah enggak? Kira-kira lapor enggak? Firza lapor enggak? (Tidak). Ya sudah terima kasih ya," kata Iriawan.

Firza telah diperiksa terkait kasus ini saat dirinya ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, atas kasus dugaan makar. Firza kembali dipanggil penyidik bersama sejumlah saksi lainnya, seperti Rizieq, Muhsin Alatas, dan Kak Ema pada Selasa 25 April kemarin, tak tak hadir.

Jemput Paksa

Tak hanya Firza yang mangkir dari panggilan polisi, Rizieq Shihab pun demikian. Pemimpin FPI itu tidak terlihat datang ke Polda saat dipanggil sebagai saksi pada 25 April lalu.

Terkait sikap Rizieq ini, Kapolda Iriawan mengancam bakal menjemput paksa jika pada panggilan kedua nanti Rizieq tetap mangkir.

"Kalau tidak hadir sekali lagi, ya bisa kita jemput paksa," ujar Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu 26 April 2017. Rencananya, pemeriksaan pada panggilan kedua ini akan dilakukan awal Mei 2017.

Sebelumnya, Rizieq membantah dengan mengatakan, wanita yang berada di rekaman video itu telah mengonfirmasi melalui kuasa hukumnya bahwa video yang beredar tersebut tidak benar dan semua itu merupakan fitnah.

"Satu hal yang harus kita ingat, wanita yang ada di video tersebut sudah mengonfirmasi melalui kuasa hukumnya menanggapi dengan siaran pers suara maupun chat tidak diakuinya. Dikatakan oleh bersangkutan itu sebagai fitnah dan akan menuntut semua yang melakukan fitnah dengan video tersebut," kata Rizieq Shihab. [hendonesia]
Tanggapan Ayu Ting Ting Dan Ayahnya Bicara Soal Isu Nikah Siri Ayu-Raffi Ahmad

Tanggapan Ayu Ting Ting Dan Ayahnya Bicara Soal Isu Nikah Siri Ayu-Raffi Ahmad


Isu adanya hubungan antara Ayu Ting Ting dan Raffi Ahmad terus ramai dibicarakan. Kini, keduanya dikabarkan sudah menikah siri pada tahun 2016 lalu. Bagaimana tanggapan keluarga Ayu Ting Ting atas kabar pernikahan keduanya?





Ayu Ting Ting mengucapkan selamat kepada ayah (Instagram/@ayutingting92)

"Kalau Ayu mah orangnya biarin saja, anjing menggonggong kafilah berlalu," kata Ayah Rozak saat ditemui wartawan di kawasan Depok, Jawa Barat, Sabtu (29/4/2017).

Keluarga Ayu Ting Ting memang tidak peduli dengan orang-orang yang mem-bully atau melemparkan sindiran. Seperti grup dangdut Trio Macan yang dianggap menyindir Ayu melalui lagu berjudul "Sambalo" yang liriknya diubah.

"Ya itu mah no comment saja ya, ayah juga nggak kenal siapa-siapa. Biarin, yang penting anak ayah kerja cari duit yang halal berkah. Sudah biarin saja, kita nggak kenal. Kalau Ayu nggak pernah ngusik orang, kita serahkan ke Allah saja," ujarnya.

Senada dengan sang ayah, Ayu juga tak peduli dengan suara sumbang yang beredar di luar sana.



Ayu Ting Ting bersama sang putri, Bilqis Khumairah Razak. [Foto: Herman Zakharia/Liputan6.com]

"Ah, saya mah sudah biasa. Dibawa santai saja. Alhamdulillah sekarang banyak kerjaan. Saya lebih baik mikirin kerjaan dan keluarga saja. Di otak saya cuma ada nabung dan nabung supaya Bilqis bisa sekolah tinggi, sukses," kata Ayu Ting Ting.

Kata Ayu Ting Ting Soal Isu Perselingkuhan dengan Raffi

Seringkali diberitakan mengenai dugaan isu perselingkuhan dengan Raffi Ahmad, Ayu Ting-ting menanggapinya dengan santai.

Pelantun 'Salah Alamat' itu juga lebih memilih tak ambil pusing mengenai kisruh kerabat dekatnya dengan Deddy Corbuzier, yang baru-baru ini membuat heboh dunia maya.



" Saya mah udah biasa. Saya mah masih banyak urusan yang jauh lebih penting yang harus saya urusin," kata Ayu di Depok, Jawa Barat, Sabtu 29 April 2017.

Pelantun lagu Alamat Palsu itu mengungkapkan jika ia saat ini lebih memikirkan pekerjaan dan anaknya, Bilqis Khumairah Razak.


" Saya tuh mikirnya nabung nabung supaya anak saya sekolah tinggi, jadi orang yang sukses, lebih sukses dari saya. Namanya rezeki, jodoh, maut, semua udah ada yang ngatur. Insya Allah kalau niatnya baik bisa lancar," imbuh pedangdut 24 tahun itu.

" Hidup cuma sekali. Jadi nyantai aja nggak usah dibuat pusing. Udah, that's it," kata Ayu.

Ayu Ting Ting Tanggapi Otak Seharga Rp 1 M, “Saya Mikirinnya Nabung!”


Ayu Ting Ting menanggapi video yang diposting di instagram milik Deddy Corbuzier yang seolah menyindir dirinya.

Video yang berjudul My Boss and Me ini diperankan oleh Chika dan Deddy Corbuzier.

Dalam video tersebut terdapat adegan yang menyebut soal harga otak penyanyi dangdut berinisial ATT yang berharga 1 miliar, lebih mahal dari otak presiden berinisial JKW dan presenter berinisial DB.

Ayu Ting Ting menyebut sindiran-sindiran semacam itu adalah hal yang biasa baginya.

"Saya mah udah biasa. Saya mah masih banyak urusan yang jauh lebih penting yang harus saya urusin," ujar Ayu Ting Ting saat ditemui di booth Ting Time, Depok Town Square, Sabtu (29/4/2017).

Ayu Ting Ting mengaku lebih baik memikirkan pekerjaan dan anak daripada sindiran-sindiran semacam itu.

"Saya banyak kegiatan. Alhamdulillah orang masih percaya saya, makanya saya lebih baik pikirin pekerjaan saya, anak saya."

"Saya tuh mikirnya nabung supaya anak saya sekolah tinggi, jadi orang yang sukses. Lebih sukses dari saya," tegasnya. (*)


Reporter : Nurul Nareswari
Editor : Al Sobry


Tags :#ayu ting ting#harga otak#otak rp 1 m#deddy corbuzier#nagita slavina


KOMENTAR
DEDDY CORBUZIER HARGAI OTAK PENYANYI BERINISIAL ATT RP 1 M KARENA JARANG DIPAKAI, SINDIR AYU TING TING?

DEDDY CORBUZIER HARGAI OTAK PENYANYI BERINISIAL ATT RP 1 M KARENA JARANG DIPAKAI, SINDIR AYU TING TING?



foto: instagram
iyaa.com I Jakarta: Magician sekaligus presenter Deddy Corbuzier mengunggah sebuah video komedi berdurasi pendek ke akun Instagram pribadinya. Latar belakang Deddy membuat video komedi di media sosial berangkat dari rasa prihatin terhadap dunia komedi saat ini yang menurutnya tidak mendidik.

Bersama Chika Jessica, ayah satu anak ini membuat web series bertajuk My Boss and Me yang digarap dengan judul berbeda beda.

Tema yang diangkat Deddy dalam video terbarunya kali ini cukup menarik dan mengundang perhatian. Yakni survey harga otak manusia.

"Pak ini pak masa ada survey harga otak," kata Chika.

"Gak mungkin ada survey harga otak," timpal Deddy.

Chika melanjutkan dengan memaparkan harga otak pejabat berinisial JKW.

"Benar pak, ni pak saya bacain pak, survey harga otak JKW," kata Chika.

"Jkw ini apa?," tanya Deddy.

"Pejabat pak. Harga otaknya 350 juta," jawab Chika.

Tak hanya itu Chika juga membeberkan harga otak artis berinisial DC yang dihargai sebesar 550 juta rupiah.

"Ini harga otaknya 550 juta," kata Chika.

"Berarti saya lebih pintar," sambut Deddy sambil tertawa.

Sayangnya ada artis yang harga otaknya dua kali lebih mahal dari harga otak artis berinisial DC yakni penyanyi dandut berinisial ATT. Otaknya dihargai 1 miliar rupiah. Ironisnya, penetapan harga tinggi bukan karena kualitas melainkan karena jarang dipakai.

"Tapi ada lagi harga otaknya yang lebih mahal pak," kata Chika.

"Siapa?," tanya Deddy.

"Penyanyi ATT," jawab Chika.

"Harga otaknya ?," tanya Deddy lagi.

"1 miliar," jawab Chika.

"Gak mungkin!! 1 miliar dia? gak mungkin!," timpal Deddy bingung.

"Ini benar pak soalnya gres masih baru dan gak pernah dipake," ujar Chika.

Diunggahan videonya, Deddy juga membubuhi caption yang tak kalah mengundang perhatian.

"Insialnya ATT Sang Penyanyi (Mungkin Dangdut) DAN HARGA OTAK NYA.. Bentar lagi IG jadi Amis, ingat Baper adalah penyakit menular! TAG YOUR FRIENDS :) And yes u will love this (well some of you that smart:) ) . .Tanpa buka aib dan tanpa Gesek2 Alay sexual sama suami orang," tulis Deddy.

Lantas apakah sindiran tersebut ditujukan untuk Ayu Ting Ting?



Tags : #Deddy Corbuzier #Ayu Ting Ting #Chika Jessica #Selebritis

Marah Dan Kecewa; Tak Dapat Kiriman Bunga , Sindiran Pedas Deddy Corbuzier Buat Anies-Sandi


Deddy Corbuzier kembali mengeluarkan video sindiran.

Kali ini video tersebut seolah menyindir tentang pertandingan yang baru saja selesai.

Video tersebut dia unggah di akun Instagram pribadinya @mastercorbuzier.

Video yang diunggah pada Jumat (28/04/2017) diberi judul Kenyataan Kadang Menyakitkan.

Adegan tersebut memperlihatkan Chika Jessica yang mencari Deddy keruangannya.

Namun ternyata bos dari Chika tersebut tidak ada.

Deddy pun tiba-tiba muncul dan marah-marah.

Bapak satu anak ini marah dikarenakan dirinya telah berhasil memenangkan pertandingan tetapi tidak ada yang memberikan ucapan selamat.

Bahkan dirinya juga tidak mendapatkan karangan bunga sama sekali.

Chika kemudian memberitahu bosnya tersebut kalau ada karangan bunga yang sangat banyak.

Namun karangan bunga tersebut bukanlah untuk Deddy, melainkan untuk lawannya yang kalah.

Chika juga mengatakan kepada Deddy mungkin saja masyarakat tidak peduli meskipun dirinya menang.

"Pak, pak bos lagi apa?" tanya Chika Jessica. "Saya lagi bingung. Saya kan menang pertandingan kemarin, tapi enggak ada yang kasih selamat, enggak ada yang kasih karangan bunga sama sekali," timpal Deddy Corbuzier.

"Oh ada pak, banyak karangan bunga. Tapi enggak dikasih di sini pak," lanjut Chika Jessica.

"Dikasih kemana?" ujar Deddy Corbuzier. "Kasih ke lawan bapak yang kalah. Soalnya mungkin mereka enggak peduli meski bapak menang," tambah Chika Jessica.

"Damn its HURT!!! . Gw yang menang main BOLA Die yg BEKEN!! Tag temen km YANG NGERTI :) .

#menangMainBola #mybossandme #komedicerdas #SarcasmComedy #Thisishowcomedyshouldlooklike #MichaelJackson #ahok #taufiksavalas #triomacan #deddycorbuzier #chikajessica makan yuuuk."

Para netizen yang melihat video ini pun langsung paham kepada siapa sindiran tersebut ditujukan.

Namun tentu saja mereka menanggapinya dengan penuh canda karena video tersebut memang merupakan video komedi.

@ardina_putri86 : "Om @mastercorbuzier ide2nya selalu brillian lhohh...elite dan selalu bikin semua org penasaran."

@muhammad_allenr : "Hahhahaha.. bunga untuk orang kalah.. hahahhaa."

@gexyulia99 : "Mungkin pada gak peduli meskipun bapk menang.... Klw aku nangissss lgsg udh menang dlm proses yg sangat cpek, menghalalka. Segala cara ehhhh malah gak dipeduliin.... Mending kalah...."
baca juga;

[Sri Mulyani: Ini Masalah Anies Diberhentikan Dari Jabatan Menteri , Pak Anies Jangan Pura-pura Tidak Tahu]

@selimalselina : "Aq ngerti mksudnya om,,kena banget yah om @mastercorbuzier." [topnet]

'Diteror Sniper' Habib Rizieq tinggalkan tanah air & sebut tidak akan kembali sampai.. Sampai Kapan? Sampai Kasusnya di Peti Es Kan??


Polisi membantah ada penembakan di kamar pribadi pondok pesantren milik imam besar Front Pembela Islam (FPI) KH Rizieq Shihab kawasan Megamendung, Bogor, Jawa Barat.

Kabar tersebut awalnya beredar di media sosial yang diposting oleh sebuah akun Instagram.
"Tidak ada (soal penembakan kamar Habib Rizieq," ujar Kapolres Bogor AKBP AM Dicky Pastika Gading.

AKBP Dicky menjelaskan foto pecahan kaca di kamar Habib Rizieq yang diunggah oleh salah satu akun Instagram @rat0n0efendi bukan berasal dari peluru.
Ia meragukan ada penembakan.

"Mungkin kerikil atau batu," ujarnya.
Ketua Panitia Tamasya Al Maidah, Ansufri Idrus Sambo atau Ustaz Sambo mengatakan Habib Rizieq saat ini sudah berangkat ke Arab Saudi untuk menjalankan ibadah umrah bersama keluarganya yang berjumlah 18 orang.

Idrus Sambo menyebut kepergian Habib tersebut lantaran ada upaya pembunuhan alias penembakan terhadap Habib Rizieq Shihab.

"Jadi dia habis zikir pagi-pagi, di depan rumahnya, kan ada pendopo. Itu ditembak, tapi meleset," ujar Ansufri Idrus Sambo.

Menurut Ansufri Idrus Sambo, di depan rumah Habib Rizieq di kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, memang terdapat pendopo yang biasa digunakan untuk berzikir.

Selasa lalu saat menunaikan ibadah tersebut, Ustaz Sambo menyebut ada peluru yang mendarat di pendopo, tidak jauh dari tempat Habib Rizieq berzikir.

Setelah kejadian itu, penjagaan di tempat tersebut diperketat.
Rizieq langsung mengurus segala sesuatunya agar ia dan keluarga besarnya bisa segera meninggalkan tanah air, untuk pergi berlindung sekaligus umrah ke tanah suci Mekkah.
"Dia kan ulama, punya jaringan, banyak yang mau membantu," katanya.

Namun sayangnya kasus penembakan tersebut tidak dilaporkan ke Polisi.

Akan tetapi menurut, Ustaz Sambo, pihak Rizieq sudah menyimpan peluru yang nyaris menyasar sang habib, dan akan menggelar konferensi pers dalam waktu dekat.

Sampai kapan Rizieq pergi meninggalkan tanah air, dia menyebut Habib Rizieq akan kembali ke tanah air jika segala teror dan ancaman yang dialami belakangan ini berakhir.

"Sampai aman negeri ini," katanya.

Sementara Panglima FPI Maman Suryadi saat dikonfirmasi belum bisa mengklarifikasi soal isu tersebut. Ia juga belum bisa memastikan kebenaran isu tersebut.
"Belum ada klarifikasi. Kebenarannya belum jelas," ujar Maman. 

Sesungguhnya dari dulu negeri ini aman-aman saja, hanya orang2 yang kebanyakan kasus aja yang merasa tidak aman hidup di negeri ini.
(Tribunnews.com/Nurmulia Rekso Purnomo)IT

Kabar Sniper Tembak Rizieq Diduga Hanya Akal-akalan, Ini Alasannya




Foto Ilustrasi: Seorang Wanita Cantik Sedang Membidik Sasaran. Foto Tak Ada Kaitan Dengan Berita, Hanya Sekedar Ilustrasi.

Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dikabarkan ditembak sniper di kediamannya di Megamendung Bogor Jawa Barat. Namun peluru sniper atau penembak jitu meleset sehingga Habib Rizieq selamat dari maut.

Bukti penembakan Habib Rizieq di pendopo miliknya di Megamendung. Di kamarnya terdapat bekas seperti tembakan yang diklaim dari sniper.

Akan tetapi, banyak kejanggalan penembakan Habib Rizieq. Apalagi, pria yang kini menjadi tersangka atas kasus penodaan Pancasila di Polda Jawa Barat itu sudah berada di Saudi Arabia dengan dalih mengungsi.

Selain itu, berbagai dugaan pelanggaran hukum lainnya juga sedang menanti Habib Rizieq. Benarkah Habib Rizieq ditembak, atau mencari alasan untuk bisa kabur dari jeratan hukum yang mengincarnya?

Berikut rangkuman JawaPos.com terkait 5 kejanggalan penembakan Habib Rizieq:

1. Bidikan Sniper Meleset


Peneror pria yang kerap mengenakan gamis warna putih itu diduga seorang sniper. Namun, anehnya tembakan sniper tersebut disebut meleset. Padahal seorang penembak masuk kualifikasi sniper atau penembak jitu tentu memiliki jam terbang menembak tepat sasaran yang tinggi. Tidak semudah itu untuk meleset.

Tapi nyatanya, Habib Rizieq terlepas dari bidikan. Seolah-olah pelaku yang menembak adalah orang amatiran, padahal tak sembarangan penembak bisa menjadi sniper.

“Habib Rizieq tinggalkan tanah air, gara-gara ditembak sniper. Kalau nggak salah (penembakan), Selasa (25/4). Untungnya meleset, kena pendopo,” ungkap Sambo, Jumat, 28 April 2017.

2. Tak Melapor ke Polisi


Meski mendapat aksi teror, Habib Rizieq malah enggan melaporkannya ke polisi. Padahal secara tegas, polisi menyarankan membuat laporan. Tujuan, agar kepolisian bisa mengusut kasus itu.


Polisi tidak bisa bergerak karena penyidik akan bekerja berdasarkan laporan yang dibuat masyarakat. Kalau tak ada laporan, maka insiden penembakan itu tak bisa diselidiki.


“Kami tida bisa bergerak dong. Semua berdasarkan laporan. Kalau tidak ada laporan bagaimana? Pokoknya ya dilaporkan saja dulu,” terang Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Yusri Yunus.

3. Dalih Mengungsi Padahal Hendak Diperiksa
Habib Rizieq Shihab kini berada di Saudi Arabia. Disebutkan dia sengaja ke sana karena sudah merasa tak aman. Ketua Presidium 212 Ustaz Ansufri ID Sambo mengatakan akibat teror tersebut, Habib Rizieq pun memutuskan memboyong keluargaanya ke luar negeri.

Sementara, diketahui Kapolda Metro Jaya Irjen Mochammad Iriawan mengatakan, mereka bakal memanggil kembali Habib Rizieq Shihab pada 2 atau 3 Mei.

“Kalau enggak 2 Mei atau 3 Mei ya. Yang pasti tidak tanggal satu karena Hari Buruh,” terang mantan Kapolda Jawa Barat itu.

Habib Rizieq akan diperiksa berkaitan dengan kasus chat sex yang menyeretnya dengan Firza Husein yang tak lain adalah tersangka kasus makar pada Aksi 212 tahun 2016 silam.

4. Tak Ada Bukti Kuat Penembakan


Penembakan yang dikabarkan dilakukan di pendopo Habib Rizieq hingga kini belum terbukti. Pasalnya pihak Habib Rizieq tak juga melaporkan kejadian itu ke polisi. Tidak ada yang bisa membuktikan penembakan itu, baik dari bagian mana pendopo yang ditembak, sampai proyektil peluru, dan bekas-bekas penembakan.

Kabar penembakan Habib Riziew hanya disampaikan ke Komnas HAM. Itu tidak wajar karena kalau ingin kasus itu diusut, sebaiknya kubu Habib Rizieq melapor ke polisi.

“Ya kalau ada, bikin laporan saja. Kalau memang ada kejadiannya gampang, dilaporkan,” cetus Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Yusri Yunus.

5. Mengaku Mengungsi, Padahal Menjalankan Umrah

Akibat aksi teror yang dialami Habib Rizieq di pendoponya, kini dia tengah berada di Tanah Suci untuk mengamankan diri. Hal ini disebutkan oleh Ketua Presidium 212 Ustaz Ansufri ID Sambo saat melaporkan kejadian itu ke Komnas HAM.

Namun, pernyataan itu dibantah Sugito Atmo Prawiro selaku kuasa hukum Rizieq. Dia menyebutkan kliennya sedang di Saudi Arabia untuk ibadah.

“Lagi ibadah (umrah) sama keluarga. Mungkin sudah merencanakan lama, tapi enggak mau ramai. Lawyernya pun nggak dikasih tahu,” kata dia saat dikonfirmasi, Jumat, 28 April 2017.

Ketika disinggung apakah sengaja Umroh untuk menghindari pemanggilan polisi, Sugito menampik hal itu. Menurutnya, Rizieq telah lama merencanakan umroh sebelum lebaran itu. “Bukan, bukan karena itu (menghindari panggilan),” terangnya.
(buya/pjs)

Diduga Hindari Jeratan Hukum! Rizieq Melarikan Diri Keluar Negri Dengan Alasan Diteror Sniper



Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) M Rizieq Shihab dan keluarganya merasa diteror. Tokoh yang kondang dengan panggilan Habib Rizieq itu bahkan mengaku telah disasar penembak jitu alias sniper sehingga terpaksa mengungsi ke luar negeri.

Hal itu diungkapkan Ketua Presidium 212 Ustaz Ansufri ID Sambo saat mendatangi kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat (28/4). "Habib Rizieq meninggalkan tanah air gara-gara ditembak sniper,” ujarnya.

Sambo menjelaskan, insiden penembakan itu terjadi pada Selasa (25/4). “Untungnya meleset, kena pendopo," sambungnya.

Lebih lanjut Sambo mengatakan, Rizieq dan keluarganya sudah merasa tak nyaman lagi berada di Indonesia. Karenanya, ketua Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) itu mengajak istrinya, Syarifah Fadlun bin Yahya dan keluarganya ke mancanegara.

"Habib merasa sudah tidak aman lagi di tanah air. Beliau bawa 18 keluarganya ke luar negeri," paparnya.

Namun ada hal lain yang mengganjal, dengan perginya Habib Rizieq ke Luar Negri banyak pihak yang protes. Banyak Pihak yang menuding Habib Rizieq melarikan diri agar terhindar kasus yang menjeratnya saat ini dan soal sniper hanya akal-akalan saja.

"Saya rasa itu sudah bisa disebut melarikan diri, seharusnya polisi menindak lanjuti ini. Bagaimana bisa orang yang terjerat kasus bisa bebas pergi keluar negri. Saya rasa isu teror dan sniper itu hanya alasan saja. Sangat tak masuk akal," Kata Wibowo.

Sebelumnya kita ketahui Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab hari Selasa (25/4), dipanggil penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya. Namun Rizieq mangkir dari panggilan. Ia beralasan sudah memiliki agenda lain yang disusun jauh hari sebelum pemanggilan Polda Metro Jaya. Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Kuasa Hukum Rizieq Shihab Sugito Atmo Prawiro kepada Kumparan. pustaka
Sama-sama China,Sama-sama Kristen AHOK di Benci HARY TAN (mualaf??) di Sanjung-sanjung

Sama-sama China,Sama-sama Kristen AHOK di Benci HARY TAN (mualaf??) di Sanjung-sanjung




Mulai ramai beredar kasak kusuk di berbagai media sosial, isu tentang Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo (HT) yang kini telah menjadi seorang Mualaf. Isu tersebut disinyalir bermula dari keterlibatan HT secara langsung dalam kampanye pemenangan paslon Anies Sandi, yang sekaligus mendekatkan lagi hubungan antara Prabowo dengan HT. Pada Pilpres tahun 2014, HT sempat menggandeng partai Hanura dengan menawarkan ke publik paket hemat (pahe) Capres dan Cawapres dengan slogan ‘Win HT’ atau Wiranto-Hary Tanoe. Sayangnya walaupun sangat gencar beriklan, terutama di rangkaian stasiun TV milik HT, sampai pernah masuk ke salah satu episode sinetron ‘Tukang Bubur Naik Haji’, pahe tersebut gagal secara menyedihkan. Malah perolehan suara partai Hanura anjlok ke angka 5% saja. Sangat mengenaskan Sumber: Detik.

Kembali ke isu HT menjadi mualaf. Setelah gonjang-ganjing penolakan Cagub petahana Ahok yang non muslim dan beragama Kristen pada Pilkada Jakarta yang sarat intimidasi bernuansa SARA, dari mulai penolakan pemimpin non muslim berdasarkan surat Al Maidah ayat 51, menolak mensholatkan saudaranya sesama muslim yang mendukung pemimpin non muslim, memunafikkan sesama muslim yang mendukung pemimpin non muslim, dan lain-lain. Semua aksi tersebut bukan main-main, pengerahan massa besar-besaran melalui demo berjilid memakai nomor cantik berbuntut, spanduk-spanduk yang menyebar seantero Jakarta, sampai kotbah di Mesjid-mesjid sampai ke pelosok Jakarta.

Dari keseluruhan aksi di atas, menjadi lumrah jika HT yang sudah jelas-jelas berambisi menjadi ‘Pemimpin negeri’… eits ini bukan gosip ya, HT sendiri yang menuliskan di sms yang ditujukan kepada Jaksa Yulianto yang menangani kasus dugaan korupsi pajak Mobile 8 awal tahun 2016. Berikut kutipannya:

“Mas Yulianto, kita buktikan siapa yang salah, siapa yang benar. Siapa yang profesional siapa yang preman. Anda harus ingat kekuasan itu tidak akan langgeng, saya masuk ke politik antara lain salah satu penyebabnya mau memberantas oknum-oknum penegak hukum yang semena-mena, yang transaksional, yang suka abuse of power.Suatu saat saya akan jadi pimpinan negeri ini, di situlah saatnya Indonesia akan berubah dan dibersihkan dari hal hal yang tidak sebagaimana mestinya. Kasihan rakyat yang miskin makin banyak sedangkan yang lain berkembang dan makin maju.” Sumber: Detik2

Menjadi dilema tersendiri bagi HT yang juga merupakan keturunan Tionghoa dan beragama Kristen, persis sama seperti Ahok. Jika nanti pada saatnya, misalkan HT benar mencalonkan diri menjadi Cawapres pada tahun 2019, apakah FPI, FUI, GNPF-MUI, PKS, dan kawan-kawan akan pura-pura tutup mata dan mengamini saja? Apa kata dunia? Jalan satu-satunya, yang paling aman, memang jika HT memilih berganti agama, dan menjadi seorang mualaf.

Karena itulah sepertinya mulai santer berkembang isu tentang HT menjadi mualaf di media sosial, terutama Twitter. Berikut beberapa contohnya:

@ryan_nus: Pilpres 2019: Prabowo-Hary Tanoe, Jokowi-Sri mulyani. Note: HT jadi mualaf, SMI diserang ayat pemimpin wanita

@Ryan58827075: @harytanoe65 @Hary_Tanoe mualaf karna lg pilkada bergabung dulu dgn FPI rizieq shihab sesuai kebutuhan lah

@Tilapia_NYC: Dari mesjid At Tin nampak cikal bakal Indonesia 2019, wajah2 penampakan. Aplgi issue berkembang @Hary_Tanoe bakal jd mualaf. #janganjangan
Berikut beberapa screenshot kicauan tentang isu HT menjadi mualaf di jagad Twitter:







Tapi setelah saya mengecek kebenarannya, isu tersebut adalah hoax. Setidaknya sampai saat saya menuliskan artikel ini, HT belum mualaf.

Jadi menurut saya, ada tiga kemungkinan mengapa beredar isu tersebut:
Tim penasehat politik HT sengaja melempar isu tersebut ke netizen, to test the water. Untuk mengetahui bagaimana kira-kira respons masyarakat, positif atau negatif? Hal ini lumrah dilakukan di dunia politik, terutama jika hendak mengambil suatu kebijakan.
Isu tersebut timbul begitu saja tanpa disengaja, darimana asalnya, apa tujuannya, tidak jelas, murni hoax.
Isu tersebut sengaja dilempar oleh lawan politik atau siapa saja yang bersebrangan dengan HT. Isu sensitif berkaitan dengan agama, yang berpotensi menimbulkan gesekan, sehingga HT dan sebagian netizen yang mempercayai isu tersebut kena getahnya.

Beginilah repotnya jika membawa isu agama ke ranah politik. Sekali diterapkan, sulit untuk ditarik kembali. Nanti orang-orang mau bilang apa? Senjata makan tuan.

Isu HT menjadi mualaf, jika sampai suatu saat menjadi kebenaran. Sebaiknya kita ambil sisi positifnya saja, karena setiap agama pada dasarnya mengajarkan kebaikan. Walaupun tentu keputusan menjadi mualaf itu sebaiknya karena memang benar telah mendapatkan hidayah dari Allah.

Lalu bagaimana jika keputusan menjadi mualaf dilakukan HT semata-mata demi memuluskan karier politiknya? Demi jualan ‘PraboTan’ untuk Pilpres 2019 misalnya? Pada dasarnya, walaupun saya tidak setuju, tapi tetap menghormati keputusan itu. Karena menurut saya, agama adalah urusan pribadi antara seseorang dengan Allah Tuhan YME, yang pada saatnya nanti akan dipertanggung jawaban oleh masing-masing individu. Kesimpulannya, agama seseorang tidak akan berpengaruh pada pilihan politik saya.

Menarik untuk dilihat nanti, apa kira-kira langkah yang akan diambil HT? Only time will tell... [seword]
Ngapain Sok Ngurusin Negara? Emangnya Kamu Siapa?

Ngapain Sok Ngurusin Negara? Emangnya Kamu Siapa?




Ngapain sok ngurusin negara? Emangnya kamu siapa?

Dua pertanyaan tersebut sudah sering saya dengar, belakangan malah terdengar lebih sering dari sebelumnya. Ujung dari pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah menilai negatif, memandang sebelah mata tentang apa yang saya lakukan dengan melahirkan Seword.

Dan jawaban saya dari dulu masih sama, bukan siapa-siapa. Hanya rakyat sipil, rakyat jelata yang tak mampu berkontribusi banyak terhadap kemajuan negeri ini, tapi sangat cinta Indonesia lahir bathin. Tapi untuk menjawab rasa penasaran negatif atau kepo yang menyudutkan itu, hari ini saya ingin cerita sedikit tentang Seword dan pengaruhnya terhadap psikologi politik, kebetulan Seword baru saja kena serangan yang cukup besar.

“Hello, We’ve identified an inbound Denial of Service (DoS) attack that is targeting an IP address assigned to your Linode. As the attack was large enough to negatively impact our network and subsequently the service of other customers, we’ve null routed the IP address until the attack subsides.

Once the attack has subsided, the null route will be removed and connectivity to your Linode’s IP address will be restored.”

Itulah pesan yang IT Seword terima pada hari kamis sore kemarin, sehingga kami dibuat kelabakan untuk setting ulang dan beli pengaman tambahan, kemudian memantaunya selama beberapa jam.

Terakhir kali Seword down gara-gara serangan dos adalah saat awal kampanye Pilgub DKI, sekitar bulan Oktober 2016. Saat itu ada yang kirim paket serangan senilai milyaran rupiah untuk menumbangkan Seword selama beberapa jam. Tapi seingat saya notifikasinya pesannya tak sedramatis sore ini.

Apa arti serangan-serangan ini?

Setiap serangan pasti didasari oleh ketidaksukaan atau merasa terganggu. Pasti! Dan inilah juga yang pasti menjadi alasan mengapa ada orang yang mau menghamburkan uangnya hanya untuk menumbangkan Seword selama beberapa jam saja, bukan selamanya.

Dengan dua kali kejadian seperti ini, yang saya pahami adalah, ada sekolompok orang yang begitu kaya dan sedang berupaya melawan Seword. Tapi karena media mereka tidak efektif dan tidak mampu melawan arus opini yang berkembang di Seword, jadi mereka hanya bisa coba menumbangkan dengan beragam cara. Mulai dari menuduh situs hoax sampai membeli perangkat serangan untuk menyerang server kami.

Sampai di sini, jika ada yang bertanya “ngapain sok ngurusin negara?” saya bisa lebih mudah untuk menjawabnya. Karena media-media mainstream, media abal-abal, media radikal, media fundamentalis dan seterusnya itu telah memiliki agenda masing-masing. Dan ketika media tersebut dikumpulkan, kemudian dikendalikan oleh satu atau dua orang yang memiliki kepentingan politik di negeri ini, maka hasilnya adalah opini publik yang sesuai dengan kepentingan segelintir orang, bukan kepentingan dan kemajuan Indonesia.

Hal-hal seperti itulah yang harus kita lawan dan koreksi. Sudah rahasia umum kalau media seperti televisi, radio dan koran memiliki kecenderungan politik pada partai tertentu, sebab pimpinannya terjun ke dalam politik atau malah ada pimpinan media yang kemudian buat partai sendiri, jadi ketua umumnya sendiri dan maju sendiri sebagai pasangan capres cawapres. Kalau kondisi seperti ini dibiarkan, maka opini di media jadi tidak berimbang.

Sebagai contoh, beberapa waktu lalu, pimpinan DPR Fadli Zon mengatakan “Saya kira harus ada klarifikasi dari presiden. Kasus ini begini karena ada rumor kalau Presiden melindungi Ahok. Makanya Presiden harus berikan klarifikasi.”

Lihatlah komentar sang pimpinan DPR yang terhormat tersebut. Dia menyebar rumor yang entah dari mana asalnya, kemudian memojokkan Presiden Jokowi dengan mengait-ngaitkannya denagn kasus Ahok yang juga entah benar atau tidak. Tidak jelas, sebab sampai waktu itu tidak ditemukan unsur korupsi.

Baca baik-baik, pimpinan DPR menyebar rumor kemudian diberitakan serius di media-media mainstream yang dengan bangganya menyebut diri mereka media netral ataupun kredibel. Selanjutnya rumor tersebut ditanggapi oleh orang yang katanya pengamat beken, dan kemudian setuju Presiden harus klarifikasi.

Kalau yang seperti ini kita biarkan, maka opini publik, politik dan informasi yang beredar di masyarakat hanyalah informasi golongan orang-orang gila yang kebetulan memiliki lebih banyak dana atau memiliki media. Kita kembali ke jaman penjajahan.

Untuk melawan dan mengkoreksi hal-hal aneh atau menyesatkan seperti itu, maka muncullah Seword. Media opini pembanding yang coba berikan opini lebih logis dari media manapun. Di sinilah kami dengan 600an penulis siap mengawal negeri ini ke arah yang lebih baik, dengan tegas dan jelas menyatakan hitam dan putih. Tanpa pernyataan abu-abu. Yang salah ya salah. Titik tanpa koma.

Dari Seword untuk Indonesia

Bagaimanapun, sebagai pendiri web ini saya bukanlah pejabat yang gaji sebulannya sama dengan 5 tahun gaji UMR Jakarta. Bukan pula orang kaya yang kelebihan dana. Bukan jebolan mahasiswa aktifis yang memiliki banyak pengikut. Namun dengan segala keterbatasan tersebut kami coba terus memberikan yang terbaik untuk negeri ini.

Seword tidak bisa membeli slot iklan seperti web sebelah, tapi saya tau teman-teman pembaca yang setia selalu menyebarkan link tulisan di sosial medianya masing-masing. Dari group facebook sampai WA.

Seword tidak bisa membayar penulis-penulis dengan harga yang mahal, hanya 3 rupiah perview, tapi dengan semangat perjuangan yang sama, untuk Indonesia tercinta, semuanya bergerak dari seluruh penjuru negeri untuk meluruskan segala opini dan komentar yang salah atau abu-abu di Indonesia. Melawan politisi busuk dan yang sesapian dengannya. Dan karena semangat perjuangan yang sama tersebut, Seword menjadi portal opini paling berpengaruh di Indonesia saat ini. Karena semuanya tergerak untuk ikut berkontribusi. Banyak orang yang semula hanya komentator, sekarang ikut menulis bersama kami.

Bagaimanapun kami juga hanyalah manusia biasa. Tentu ada banyak kekurangan atau mungkin juga kesalahan-kesalahan. Kadang ada penulis yang berlebihan dalam bereaksi, sehingga beberapa kali saya dan admin terpaksa turunkan artikelnya. Setiap ada keluhan pembaca terkait artikel yang tidak sesuai dengan semangat Seword, langsung admin turunkan dan tegur penulisnya. Tapi kadang ada juga pembaca yang hanya komplain artikel Seword tidak bagus, namun ketika ditanya tulisan yang mana? Mereka bungkam dan kabur begitu saja. Hal yang seperti itu tentu tidak bisa kami tindak lanjuti.

Beberapa kali saya juga menerima komplain terkait iklan di Seword. Ada pembaca yang usul agar iklan dihapus, seperti media baru sebelah yang bersih dari iklan. Supaya tidak ribet. Komplain seperti ini juga tidak bisa saya tindak lanjuti, sebab memang Seword ini berdiri mandiri, tanpa investor dan tanpa dukungan dana yang melimpah. Sementara biaya operasional seperti beli server, bayar admin dan seterusnya itu cukup tinggi. Belum lagi beri apresiasi 3 rupiah perview untuk penulis. Kalau tanpa penayangan iklan atau tanpa klik iklan dari para pembaca, saya mau bayar pakai apa? Hahaha

Terakhir, apapun itu, dengan segala kekurangannya, kami Seword memang sedang “mengurusi” negeri ini. Karena setelah Tuhan, yang kami cintai selanjutnya adalah Indonesia. ….Begitulah kura-kura. [seword]
Belum Dilantik Ko Sudah Sibuk Ngatur dan Ributin Soal APBD

Belum Dilantik Ko Sudah Sibuk Ngatur dan Ributin Soal APBD





Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjelaskan soal sistem password e-budgeting Pemprov DKI. Dengan adanya password rangkap ini, Ahok ingin tidak ada yang bisa seenaknya mengganti anggaran.

“Sistem e-budgeting semua jalan kecuali gubernur tidak mau atau gubernur perintah Bappeda untuk melanggar. Saya yakin kalau Bu Tuty (Kepala Bappeda) tidak diganti sebagai Bappeda pasti aman, kecuali Bu Tuty dicopot atau gubernur perintahkan nggak mau, atau gubernur nggak berani melawan DPRD, DPRD nggak mau kayak kasus 2015. SKPD yang bandel nggak mau dipecat oleh gubernur itu kejadian kayak tahun 2014,” kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (25/4/2017).

Sistem e-budgeting yang menggunakan password ini, dikatakan Ahok, untuk mengunci input data yang diisi oleh SKPD. Ahok ingin tidak ada yang bisa dengan seenaknya mengubah anggaran yang telah ditetapkan melalui e-budgeting ini.


“Ini kan betul ada kunci. Ada kunci maksudnya kamu nggak bisa ubah-ubah, ada password. Tapi kalau yang mau yang nyolongnya pegang password kan gimana, kan itu kan perintah gubernur. Makanya saya bilang, Gubernur DKI tuh sederhana, kamu berani pecat orang nggak yang nyolong,” ujarnya.

Pada 2014, banyak SKPD yang tidak mau mengisi dalam e-budgeting tersebut, sehingga banyak dipecat oleh Ahok. Pada 2015, Ahok bercerita sistem tersebut diisi oleh SKPD, tapi DPRD tidak mau tanda tangan. Pada 2016, akhirnya semua setuju mengikuti sistem ini. Dengan sistem ini, Ahok mengaku lebih mudah mengontrol APBD dan program.

Disisi lain, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menjawab wartawan terkait dengan kemungkinan APBD DKI dibongkar lagi setelah dipastikan adanya pergantian pimpinan di Balai Kota DKI.

“Kami dengan Pak Gubernur Basuki Tjahaja Purnama punya tanggung jawab sampai Oktober 2017. Sebab itu, kita kunci APBD supaya tidak dibongkar. Semua program akan tetap berjalan,” kata Djarot di Balai Kota DKI, kemarin.

Mantan Wali Kota Blitar tersebut yakin program yang sudah direncanakan tetap berjalan karena juga didukung DPRD DKI.

“Kami menjaga hubungan baik dengan DPRD DKI. Sebagian besar teman kami di partai. Ketua DPRD juga dari PDI Perjuangan. Jadi kami akan berkoordinasi dengan DPRD DKI memastikan apa yang kami programkan itu bisa tetap diteruskan,” tuturnya.

Semua ini jelas terlihat, bahwa APBD yang dikunci adalah untuk menghindari dari tangan-tangan hitam, dan memang objektif jika pemimpin pemprov petahana belum memberikan kuncinya, karena masa jabatan mereka masih 6 bulan lagi, yang berarti masih banyak yang perlu dikerjakan dan meneruskan program.

Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Partai Gerindra sekaligus mengusung pasangan no 3 Anies-Sandi sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, mengungkapkan untuk bertindak jika Ahok masih tetap menahan password APBD.

“Kami berharap Gubernur yang saat ini masih menjabat tidak mempersulit gubernur terpilih yang baru yakni Saudara Anies Baswedan. Kami tidak akan diam Jika dihalang-halangi, kami akan tindak tegas”. ungkap Prabowo.

Mengenai program apa saja yang bisa disinergikan dengan Anies Baswedan selaku penguasa baru, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku belum membahas secara rinci apa saja yang akan masuk Rancangan APBD 2018.

Namun, dari semua program, ada satu yang sama, yaitu kartu lansia atau program hari tua. Program tersebut diprioritaskan Ahok masuk APBD 2018.

“Saya sudah sampaikan program itu (kepada Anies) dan ternyata kami punya program yang sama.”

Ya tentu gak bisa, Anis-Sandi kan belum resmi menjabat dan belum pula dilantik. Masa belum apa-apa, sudah mulai main ngotot. Saya pikir hanya yang budek yang ngotot, seperti pelawak bolot.

Disisi lain program dari cagub-cawagub terpilih beredar kabar bahwa program mereka hendak dimasukkan ke anggaran APBD 2017 (yo mbok sing sabar toh pak, udah terpilih jadi sabarlah tunggu dilantik). Biarlah Ahok-Djarot menuntaskan kerjanya di sisa masa jabatan. Kan sudah dibilang Pak Ahok, kalau program tersebut diprioritaskan masuk APBD 2018. So, nyantai aja dulu.
Eh si bapak Prabowo malah sebut “…Kami tidak akan diam Jika dihalang-halangi, kami akan tindak tegas”. Yang menghalangi itu siapa? Semua ada proses dan ada prosedurnya, tidak bisa main ngotot dan memaksa kehendak. Ucapan-ucapan seperti ini bisa jadi bomerang.
Password APBD gak bakal ditahan, jadi tidak usah takut. Tunggu waktunya dan ikuti prosedur yang berlaku. Dilantik juga belum, lebih baik yang terpilih memikirkan untuk meloloskan sandera politik islam jika memimpin nanti, yang cukup memuakkan belakangan ini, serta merealisasikan janji-janji di masa kampanye, agar rakyat tak didustai. Ambisi nafsu berkuasa bukan hanya terlihat saat kampanye, terlihat juga saat sudah terpilih.

Referensi opini : Kabar dari detik dan pustaka.

Sabar bro, oktober nanti berakhir jabatan Basuki, so sabar ya. [seword]
Back To Top